Rangkuman Akuntansi Keperilakuan BAB 8 PENGENDALIAN KEUANGAN

  

BAB 8

PENGENDALIAN KEUANGAN

A.    Dilema Perusahaan

Beberapa tahun lalu, suatu perusahaan yang menghasilkan produk baja didirikan oleh tiga orang pemilik untuk menyediakan produk-produk spesial dengan metode produksi berdasarkan komputer, perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi baja, mengutamakan desain inovatif, dan bekualitas tinggi. Perusahaan telah sangat berhasil dengan keunggulan utama pada fleksibilitas, kualitas pengendalian dan layanan pelanggan namun dalam jangka panjang, karena mengutamakan layanan, kualitas produksi, perputaran yang begitu cepat dan layanan purna jual, harga perusahaan mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya. Namun mereka tenggelam dalam kesibukan mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis mereka, meskipun mereka menyadari terdapat banyak peluang untuk memperluas keberadaan dan pertumbuhan bisnis mereka atau melakukan diversifikasi kebidang lain, kesibukan tersebut telah membuat mereka mengabaikan komitmen terhadap ekspansi.

 

B.     Keuangan dan fungsinya

Setiap entitas yang menjalankan usahanya tidak lepas dari aspek keuangan. Perusahaan membutuhkan uang karena dengan uang perusahaan akan mampu memenuhi semua kebutuhannya. Tanpa keuangan yang memadai, perusahaan tidak mampu mengoperasikan perusahaan dengan normal. Untuk itu, perusahaan sering mencari dana pengganti dalam menutupi semua kekuarangan atas pembiayaan yang sudah ditetapkan. Adapun fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh.

Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal daari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Sumber dana intern merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umum yang dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

 

C.    Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada awalnya laporan keuangan perusahaan hanya sebagai ‘alat penguji’ dari pekeerjaan bagian pembukuan, tetapi selanjutnya menjadi dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Arti penting analisis laporan keuangan sebagai berikut:

  1. Bagi manajemen : mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
  2. Bagi pemegang saham : mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
  3. Bagi kreditor : mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang dan bunganya.
  4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan go public
  5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keemanan kerja.

1.  

D.    Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara perodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan harus besifat historis serta menyeluruh dan sebagai progress report laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi beberapa hal berikut. (Munawir, 2004).

 

Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

Laporan keuangan yang dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun di bank, jumlah piutang maupun aset teta perusahaan. Dengan sifat tersebut maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan perusahaan dalam kondisi perekonomian yang terakhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis.

 

Prinsip-prinsip Dalam Akuntansi

Data yang dicatat berdasarkan pada prosedur maupun asumsi tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.

 

E.     Aktivitas Keuangan yang Perlu Dikendalikan

Perusahan adalah setiap bentuk usaha yang menajalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan atau yang didirikan, dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Aktivitas perencanaan

Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan. Meskipun skala atau lingkup rencananya berbeda dengan level manajerialnya. Setiap manajer harus mengoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antarunit kerja dan antarbagian yang lebih tinggi. Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana binis yang mendeskripsikan maksud dan tujun perusahaan, strategi dan tiaktik untuk aktivitasnya. Persiapan rencana bisnis merupakan hal penting untuk memastikan kesuksesan bisnis. Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan.

Aktivitas pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan perusahaan. Dua sumber pendanaan eksternal, yaitu investor ekuitas (pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan imbal hasil atas investasi, setelah mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan dan risiko. Imbal hasil adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau investasi laba.

Aktivitas investasi

Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapatkan keuntungan finansial, seperti obligasi, saham, properti. Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas.  Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantuk dalam mengevaluasi kinerja bisnis.

Aktivitas operasi

Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.aktivitas operasi melibatkan lima komponen, yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan administrasi. Aktivitas operasi perusahaan merupakan submer utama laba perusahaan. Seberapa baik perusahaan dalam menjalankan rencana bisnisnya, dan dalam menentukan bauran aktivitas operasinya, menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan.

 

F.     Aspek Dimensi Keperilakuan Dalam Pengendalian Keuangan

Umpan balik mekanikal vs respons perilaku

Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah pada perilaku dari orang-orang yang ada dalam organisasi dan bukan pada mesin. Oleh karena itu, pengendalian keuangan dapat dipahami secara baik melalui penekanan pada pentingnya asumsi-asumsi keprilakuan. Sasaran perilaku utama dari pengendalian keuangan dapat dijelaskan dengan menggunakan definisi pengendalian umum. Pengendalian umum didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih yang akan merubah kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan.

Pada pengendalian keuangan, hasil yang diinginkan merupakan perisitiwa perilaku dan aplikasi dari masalah keuangan. Definisi pengendalian didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.

 

Perluasan konsep tradisional

Ketika sistem pengendalian dirancsng secara tepat untuk menghasilkan informasi akuntansi yang akurat dan andal, fokus sistem pengendalian tradisional terletak pada tujuh faktor:

1.      Mepekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tangung jawabnya dengan kompeten dan penuh integritas

2.      Menghindari fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan tanggung jawab

3.      Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan posisi sehingga kesesuaian transaski dilaksanakan dan dapat dievaluasi

4.      Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi dicatat akurat

5.      Memastikan bahwa dokumentasi memadai

6.      Menjaga aset dengan mendesain prosedur yanng membatasi akses pada aset tersebut

7.      Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi

 

G.    Aspek Keperilakuan Dari Pengendalian Keuangan yang Komprehensif

Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang saling melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses  administratif. Untuk dapat diformalkan, suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan berkelanjutan, serta didesain dengan suatu proses yang tepat untuk mencapai tujuan yang spesifik.

 

Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selannjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Proses perencanaan dalam organisasi ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah dasar dari organisasi dan komunikasi. Masalah pokok dari perencanaan dapat menjadi kunci pengendalian yang efektif. Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh pada implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana.

 

Operasi

Operasi sering kali didefinisikan sebagai proses transformasi. Ada dua jenis proses dalam kegiatan operasi, yaitu operasi inti dan operasi pendukung. Operasi inti merupakan serangkaian kegiatan yang menyampaikan nilai pada pelanggan. Operasi pendukung memberikan sumber daya dan input yang penting ke dalam proses inti yang penting bagi pengelolaan kegiatan perusahaan. Dalam organisasi yang terstruktur, fungsi-fungsi organisasi menyadari keberadan dari rencana manajemen walaupun perencanaan tersebut bersifat tidak formal atau tidak tertulis. Batasan operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk didalamnya provisi atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.

 

Umpan balik

Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik. Suatu rancangan yang formal dan sistematis dikmupulkan untuk koleksi dan penyaringan umpan balik.

 

H.    Aspek Keperilakuan Atas Pengendalian Keuangan Dari Faktor Kontekstual

Konteks dapat menjadi hal penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Konteks mengacu pada serangkaian karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam sistem pengendalian yang akan ditetapkan. Proses dalam mengindentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seorang manajer lebih penting daripada pendapat manajer lainnya? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Beberapa faktor dari kontekstual yaitu :

 

 Ukuran

Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan juga suatu hambatan. Ukuran dipandang sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan apabila pertumbuhan ekonomi menyebabkan eliminasi terhadap strategi pengendalian. Ketika ukuran menjadi suatu yang penting dalam melakukan pembatasan konteks, ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainya. Kondisi ini menyebabkan ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu varibel saja. Sebagai contoh stuktur-struktur stabilitas lingkungan dan proses dapat dikaitkan dengan ukuran.

 

Stabilitas Lingkungan

Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain pengendalian dari lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dari lingkungan eksogen dapat dilihat dari kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasikan produk-produk yang memerlukan suatu tanggapan. Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya. Dengan membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang ditetapkan, sub sistem biaya standar menjadi penting untuk di tinjau.

 

Motif Keuntungan

Keberadaan motif keuntungan bukanlah suatu penghalang untuk menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas seringkali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit). Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator-indikator berbasis laba adalah bahwa indikator indikator tersebut secara statistik akan nampak jelas bila diringkas. Ringkasan-ringkasan tersebut sering diartikan sebagai suatu ringkasan atas keseluruhan keberhasilan dari sub-sistem yang kompleks dan sukar dipahami, dimana sub-sistem tersebut meliputi seluruh organisasi. Ketika motif laba tidak muncul, indikator-indikator lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya didasarkan pada hal yang tersebut diatas.

 

I.       Aspek Keperilakuan Dalam Perekayasaan Pengendalian Keuangan

Tujuan proses pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang penting dalam desain pengendalian. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun tetap mengilstrasikan pentingnya proses variabel. Proses yang sederhana dapat diakrakteristikkan dengan memahami hubungan sebab-akibat secara baik. Proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik. Faktor proses penting pengendalian biaya yang tidak dapat dihindari dari biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. biaya

variabel adalah biaya yang berubah sebanding/sesuai dengan perubahan volume produksi.

 

J.      Aspek Keperilakuan Dalam pertimbangan Rancangan

Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu pilihan inisiatif karena diyakini bahwa kemungkinan pencapaian hasil yang diahrapkan adalah tinggi. Pengembangan rencana hingga mencapai tingkat yang sempurna menjadi tujuan yang tidak realitis.

 

Antisipasi terhadap konsekuensi logis

Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pngendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu baik atau buruk. Suatu pengendalian akan berhubungan dengan hasil atau konsekuensi, baik yang tepat maupun tidak.

 

Relevansi dengan teori agensi

Teori agensi menyangkut persoalan “biaya”, di mana suatu pendelegasian dengan asumsi keputusan tertentu bersifiat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata. Bentuk yang paling sederhana dari keputusan yang tidak nyata adalah tindakan karyawan atau agen yang memperhatikan tingkat kinerja dalam menjalankan tugasnya. Ide-ide mengenai teori agensi dapat diilustrasikan dengan contoh perjalanan seorang tenaga penjualan yang secara terus menerus barada jauh dari kantor. Manajer penjualan atau pimpinan akan memiliki sedikit gagagsan mengenai tingkat usaha yang dilakukan oleh agen tersebut.

 

Pengelolaan perubahan

Pengelolaan perubahan adalah sesuatu  yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Keberadaan pengendalian di dalam suatu perusahaan mungkin telah berhenti fungsinya manakala telah terjadi perubahan, tetapi para manajer biasanya khawatir terhadap pengendalian tersebut walaupun meberikan peluang untuk mecapai tujuan. Dalam jangka panjang , perusahaan akamemelihara lingkungan pengendalian  suatu proses perubahan dan kompensasi. Hal ini terjadi ketika rancangan pengendalian dimodifikasi melalui proses regenerasi internal secara berkelanjutan atau ketika perubahan disebabkan oleh faktor eksternal yang berdampak bagi organisasi.

 

K.    Aspek Keperilakuan Pengendalian Keuangan Dalam Kerangka Pemberdayaan Perusahaan

Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus mengandalkan inisiatif karyawan untuk mencari peluang dan merespons kebutuhan konsumen. Manajer senior didorong untuk mendefiniskan ulang bagaimana mereka melaksananakan tugasnya dan yakin bahwa bawahan dengan bakat kewiraswastaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Manajer harus mendorong karyawannya untuk memprakarsai perbaikan proses dan cara baru untuk mererspon kebutuhan konsumen. Manajer cenderung mengartikan pengendalian secara sempit seperti mengukur kemajuan terhadap rencana untuk menjamin pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Suatu sistem pengendalian diagnostik hanya merupakan salah satu unsur pengendalian. Tetapi masih ada tiga unsur lainnya yaitu sistem kepercayaan, sistem batasan dan sistem pengendalian interaktif  yang memiliki tujuan yang berbeda.

 

Membangun sistem pengandalian diagnostik

Kebanyakan bisnis memanfaatkan sistem pengendalian diagnostik untuk membantu manajer mengeetahui kemajuan individu, departemen, atau fasilitas prosudksi ke arah penting secara strategis. Sistem pengendalian diagnostik menciptakan tekanan yang dapat menimbulkan kegagalan pengendalian bahkan krisis. Salah satu tujuan utama sistem penilaian diagnostik adalah untuk menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan.

 

Membangun sistem kepercayaan

Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk menegaskan nilai dan arah yang diinginkan oleh manajer untuk diterapkan oleh karyawannya. Pada umumnya sistem kepercayaan bersifat singkat, sarat nilai, dan inspirasional, dimana sistem ini mengarahkan karyawan pada tujuan utama bisnis, cara organisasi menciptakan nilai, upaya untuk mencapai tingkat kinerja organisasi, cara seseorang diharapkan untuk mengatur hubungan internal dan eksternal. Sistem kepercayaan dapat meningkatkan pengendalian diagnostik guna memberikan pengendalian yang lebih basar kepada manajer.

 

Membangun sistem batasan

Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar yang dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negatif. Sistem batasan tidak selalu jelas bagi manajer senior. Banyak aturan main diterapkan setelah skandal publik atau penyelidikan internal atas tindakan yang dipertanyakan. Sistem batasan dan sitem kepercayaan yang digabungkan akan menciptakan ketegangan yang dinamis serta kepercayaan yang positif dan inspirasional secara bersama-sama. Hasilnya adalah ketegangan dinamis antara komitmen dan sanksi.

 

Sistem pengendalian interaktif

Sistem ini merupakan sistem informasi formal yang digunakan manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan personal dalam keputusan bawahan. Sistem pengendalian interaktif jika ada perhatian dari seluruh pihak yang terlibat dalam perusahaan. Sistem pengendalian interaktif memiliki empat karakteristik yang membedakannya dari sistem pengendalian diagnostiyaitu:

1.      Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan yang diidentifikasikan oleh para manajer puncak sebagai informasi yang potensial bersifat strategis

2.      Informasi menuntut perhatian yang rutin yang cukup signifikan dari para manajer operasi di seluruh tingkatan organisasi

3.      Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung yang dihadiri oleh para penyelia, bawahan dan rekan sejawat

4.      Debat hanya berlangung mengenai data, asumsi, dan tindakan perencanaan

 

Melakukan penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian

Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka percaya pada potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah nilai. Manajer yang baik bekerja secara konstan untuk membantu para karyawannya meningkatkan potensi mereka. Di perusahaan kecil para manajer melakukan hal ini secara informal.

Manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan memastikan bahwah mereka memiliki cukup persediaan atas operasinya yang luas dengan menggunakan seluruh unsur pengendalian. Untuk mengomunikasiakan nilai inti, mereka mengendalikan sistem kepercayaan. Paham perusahaan yang tesebar luas mengacu pada pentingnya tanggung jawab, kebanggaan bersama atas kualitas, keberhasilan finansial, serta integritas.


Sumber:                 

Ikhsan Lubis, Arfan.2017. Akuntansi Keperilakuan: Akuntansi Multiparadigma. Edisi 3.

Jakarta : Salemba Empat

0 Response to "Rangkuman Akuntansi Keperilakuan BAB 8 PENGENDALIAN KEUANGAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel